Ada Kehidupan di Luar Bumi?
BICARA INTERNASIONAL - NASA baru saja mengungkap penemuan luar biasa dari asteroid Bennu yang mengandung bahan dasar kehidupan, termasuk mineral penting, asam amino, dan nukleotida DNA yang memberikan wawasan baru tentang asal-usul kehidupan di Bumi dan kemungkinan kehidupan di tempat lain di alam semesta.
Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature dan Nature Astronomy pada Rabu (29/1/2025).
“Temuan ini tidak menunjukkan adanya kehidupan secara langsung, tetapi menunjukkan bahwa kondisi yang diperlukan untuk munculnya kehidupan mungkin tersebar luas di seluruh tata surya awal,” kata Nicky Fox, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA.
Misi OSIRIS-REx, yang mendarat di asteroid pada tahun 2020, berhasil mengumpulkan sampel debu dan pasir dari asteroid tersebut. Sampel ini disegel dalam kapsul pelindung dan dikirim kembali ke Bumi untuk dianalisis oleh para ilmuwan di berbagai laboratorium dunia. Kini, hasil analisis awal mulai mengungkap potensi luar biasa dari Bennu sebagai gudang dari bahan penyusun kehidupan.
Menurut Fox, asteroid ini tidak hanya mengandung bukti keberadaan air purba, tetapi juga membawa berbagai mineral, termasuk fosfat dan tanah liat, yang penting dalam pembentukan kehidupan. Selain itu, ditemukan juga air garam yang pernah menguap dari asteroid induk tempat Bennu terbentuk.
Menurut Tim McCoy, kurator meteorit di Museum Sejarah Alam Nasional Smithsonian, asteroid yang menabrak planet di seluruh galaksi kemungkinan membawa bahan dasar kehidupan ke berbagai dunia. “Mereka pada dasarnya menaburkan planet-planet ini dengan bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan,” ujarnya.
Selain asteroid, planet katai Ceres dan bulan Saturnus, Enceladus, juga memiliki air garam dengan perairan luas. Dengan air yang bertahan lebih lama dibandingkan di Bennu, kedua benda langit ini menjadi kandidat potensial dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Para ilmuwan terus menganalisis sampel Bennu dengan mikroskop elektron khusus. McCoy mengungkapkan bahwa setiap butir debu asteroid berukuran milimeter membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk dipetakan. Hingga kini, sekitar 15 butir telah dipetakan, dengan ratusan lainnya masih menunggu penelitian lebih lanjut.
Selain itu, tim Goddard NASA berencana mencari materi yang penting untuk membentuk nukleotida DNA dan RNA. Tim McCoy juga berharap dapat menemukan air yang terperangkap dalam struktur kristal mineral Bennu, guna memahami bagaimana air bergerak melalui tata surya dan berkontribusi pada pembentukan lautan serta kehidupan di Bumi.
“Mengapa kita memiliki lautan dan kehidupan, sementara tidak semua planet lain memilikinya? Ini mungkin bagian dari jawabannya,” kata McCoy.
Dengan semakin banyaknya temuan dari asteroid Bennu, penelitian ini dapat memberikan wawasan penting tentang bagaimana kehidupan dimulai dan apakah ada kehidupan di luar Bumi.
sumber: beritasatu.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom