Tuesday, February 11, 2025

Angkak Efektif Tingkatkan Trombosit bagi Penderita Demam Berdarah


BICARA KESEHATAN
- Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang sering kali mengakibatkan penurunan jumlah trombosit dalam darah. Penurunan yang drastis pada trombosit dapat berisiko tinggi, bahkan dapat mengancam jiwa jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, banyak orang mencari solusi alami untuk meningkatkan kadar trombosit, salah satunya adalah dengan mengonsumsi angkak.


Angkak adalah jenis beras merah yang telah difermentasi dan digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad. Beberapa studi menunjukkan bahwa angkak mampu membantu meningkatkan kadar trombosit dalam tubuh. Ini menjadikannya sebagai salah satu pilihan alami yang banyak dicoba untuk mendukung pemulihan pasien yang terjangkit DBD.


Namun, penting untuk mengolah angkak dengan cara yang benar agar manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal. Jika angkak direbus dengan cara yang tidak tepat, hal ini bisa mengurangi efektivitasnya atau bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Menurut Fimela.com yang dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (5/2/2025), berikut adalah metode yang tepat untuk merebus angkak demi meningkatkan kadar trombosit pada penderita DBD.


Mengapa Angkak Bisa Meningkatkan Trombosit?


Angkak diketahui mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti monacolin K dan isoflavon, yang diperkirakan dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Penelitian yang dilakukan di Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa "pasien DBD yang mengonsumsi angkak mengalami peningkatan trombosit lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya."


Selain itu, studi yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan menggunakan tikus sebagai subjek percobaan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak angkak dapat meningkatkan jumlah trombosit sebesar 152,2%. Temuan ini semakin memperkuat popularitas angkak sebagai salah satu bahan alami yang berpotensi mendukung pemulihan pasien DBD.


Meskipun demikian, para ahli kesehatan mengingatkan bahwa angkak sebaiknya tidak dianggap sebagai pengobatan utama untuk penyakit DBD. Penggunaan angkak lebih disarankan sebagai pelengkap dalam perawatan medis yang telah direkomendasikan oleh dokter.


Metode Merebus Angkak yang Efektif untuk Meningkatkan Trombosit


Untuk memastikan manfaat angkak dapat diperoleh secara maksimal, sangat penting untuk melakukan proses perebusan dengan cara yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang disarankan: Pertama, siapkan angkak kering sebanyak 1 sendok makan, yang setara dengan sekitar 10 gram. Selanjutnya, bersihkan angkak dengan mencucinya menggunakan air mengalir untuk menghilangkan segala kotoran atau residu yang mungkin menempel pada permukaannya.


Setelah itu, rebus dua gelas air, yaitu sekitar 500 ml, hingga air tersebut mendidih. Kemudian, masukkan angkak ke dalam air yang sudah mendidih dan biarkan mendidih selama 10 hingga 15 menit. Setelah waktu tersebut berlalu, saring air rebusan angkak dan biarkan hingga suhu airnya hangat sebelum Anda mengonsumsinya. Air rebusan ini sebaiknya diminum sebanyak 2 hingga 3 kali dalam sehari.


Untuk menambah cita rasa, Anda dapat menambahkan sedikit madu atau mencampurnya dengan sup ayam. Namun, perlu diingat untuk tidak menambahkan gula secara berlebihan, karena hal ini bisa mengurangi manfaat dari angkak itu sendiri. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan dapat memaksimalkan khasiat angkak yang bermanfaat bagi kesehatan.


Dampak Samping dan Batas Penggunaan Angkak


Walaupun angkak dikenal memiliki berbagai manfaat, penting untuk diingat bahwa konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang sering dilaporkan meliputi gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare, atau ketidaknyamanan di area perut.


Selain itu, sakit kepala dan pusing bisa terjadi, terutama jika angkak dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Ada juga kemungkinan munculnya reaksi alergi bagi individu yang memiliki sensitivitas terhadap produk fermentasi.


Lebih serius lagi, terdapat risiko rhabdomyolysis, suatu kondisi langka yang dapat berakibat pada kerusakan otot jika angkak dikonsumsi dalam dosis tinggi untuk waktu yang lama. Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi anak-anak, wanita hamil, dan ibu menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi angkak.


Di samping itu, jika setelah mengonsumsi angkak terjadi efek samping yang tidak diinginkan, penting untuk segera menghentikan konsumsi dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bagi semua yang mengonsumsinya.


Kapan Harus Menggunakan Angkak dan Kapan Harus ke Dokter?


Walaupun angkak dapat berkontribusi dalam meningkatkan jumlah trombosit, terdapat beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis secara mendesak. Adapun tanda-tanda yang menandakan bahwa penderita DBD perlu segera mendapatkan pertolongan medis adalah: "Trombosit turun drastis hingga di bawah 100.000/mm," serta munculnya gejala pendarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau bintik merah di kulit.


Selain itu, jika seseorang mengalami muntah atau diare yang tidak berhenti, atau jika terdapat penurunan kesadaran serta kelemahan yang berlebihan, maka tindakan medis segera sangat diperlukan. Oleh karena itu, jika gejala-gejala tersebut muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat. Penting untuk diingat bahwa konsumsi angkak sebaiknya hanya dijadikan sebagai pelengkap dalam pengobatan medis dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan dari dokter.


Sumber: fimela.com




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com