Friday, February 14, 2025

Jangan Terjebak Fitnah dan Gibah, Pahami Adab Bermedia Sosial dalam Pandangan Islam


BICARA PENDIDIKAN
- Di era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berbagai informasi dapat diakses dengan cepat, dan komunikasi menjadi lebih mudah.


Namun, sebagai seorang muslim, kita tidak boleh lepas dari nilai-nilai Islam dalam berinteraksi di dunia maya. Islam mengajarkan bahwa setiap ucapan dan perbuatan, termasuk yang dilakukan di media sosial, memiliki konsekuensi di dunia dan akhirat.


Salah satu prinsip utama dalam bermedia sosial menurut Islam adalah menjaga lisan, yang dalam konteks digital berarti menjaga setiap kata yang kita tulis dan bagikan. Rasulullah SAW bersabda,


"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam" (HR Bukhari dan Muslim).


Ini menunjukkan bahwa setiap muslim harus berhati-hati dalam menyebarkan informasi, menghindari fitnah, gibah, dan ujaran kebencian yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Verifikasi kebenaran suatu berita sebelum membagikannya juga menjadi kewajiban agar tidak terjerumus dalam dosa menyebarkan kebohongan.  


Oleh sebab itu, penting untuk memahami adab atau etika bersosial media dalam pandangan Islam. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa adab penting dalam bersosial media menurut ajaran Islam:


1. Kejujuran dalam berkomunikasi

Salah satu prinsip utama dalam sebuah komunikasi Islam adalah kejujuran. Dalam bersosial media, pengguna diharapkan untuk selalu menyampaikan informasi secara fakta dan akurat. Menyebarkan berita bohong atau fitnah tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga bertentangan dengan ajaran Islam.


Dalam Al-Qur'an, Allah Swt berfirman:


اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْۤا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًۢا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ  


"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya" (QS Al-Hujurat: 6).


2. Menghindari fitnah dan gibah

Adab bersosial media juga melarang untuk terlibat dalam gibah (menggunjing) dan fitnah. Dalam konteks media sosial, ini berarti tidak membicarakan orang lain di belakang melainkan menyebarkan informasi yang dapat merusak reputasi seseorang.


Rasulullah SAW bersabda,


"Janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling cemburu, dan janganlah kamu saling membelakangi. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara" (HR Muslim).


Ini pentingnya menjaga sikap saling menghormati dan tidak menyebarkan kebencian di platform media sosial.


3. Berbicara dengan baik dan positif

Islam juga mengajarkan untuk berbicara dengan baik dan positif. Dalam bersosial media, pengguna dianjurkan untuk menyampaikan pesan yang membangun dan memberikan manfaat.


Dalam Al-Qur'an, Allah Swt berfirman:


وَقُلْ لِعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا


"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang baik” (QS Al-Isra: 53).


Oleh karena itu, penting untuk berinteraksi di media sosial dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain.


4. Tanggung jawab atas konten yang dibagikan

Setiap pengguna media sosial harus bertanggung jawab atas konten yang mereka bagikan. Hal ini termasuk memastikan bahwa informasi yang dibagikan tidak menyesatkan atau merugikan orang lain.


Dalam konteks ini, penting untuk selalu tabayyun (verifikasi) sebelum membagikan informasi. Dengan demikian, ini sejalan dengan prinsip Islam yang menekankan tanggung jawab individu dalam setiap tindakan yang diambil.


5. Menghindari cyberbullying

Cyberbullying atau perundungan di dunia maya adalah masalah yang banyak terjadi di media sosial. Dalam pandangan Islam, setiap individu harus saling menghormati dan tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti orang lain.


Rasulullah SAW bersabda, 


"Seorang Muslim adalah orang yang selamat dari lisan dan tangannya" (HR Bukhari).


Oleh karena itu, penting untuk menjaga perilaku dan sikap yang baik di media sosial, juga tidak terlibat dalam tindakan yang dapat merugikan orang lain.


6. Kebebasan berekspresi dengan tanggung jawab

Meskipun Islam memberikan kebebasan dalam berekspresi, tetapi pengguna media sosial tetap harus bijak dan bertanggung jawab. Kebebasan tidak berarti tanpa adanya batas, melainkan harus diimbangi dengan etika moral.


Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, setiap individu harus mempertimbangkan dampak dari setiap kata dan perilaku yang dilakukan di media sosial.


Adab bersosial media dalam pandangan Islam menuntut setiap individu untuk berkomunikasi dengan etika, menjaga kebenaran, dan bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang dilakukan di dunia maya, yang disengaja maupun tidak disengaja. Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas, diharapkan media sosial dapat menjadi alat yang positif untuk menyebarkan kebaikan dan memperkuat hubungan antar sesama. 


Sumber: beritasatu.com




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com