Tuesday, March 18, 2025

Batas Kadar Gula Darah yang Ideal saat Puasa dan Setelah Makan


BICARA KESEHATAN
- Menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal adalah kunci penting bagi kesehatan tubuh, terutama bagi mereka yang menderita diabetes atau berisiko mengalaminya. Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan dalam metabolisme yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, memahami batas normal kadar gula darah saat puasa dan setelah makan sangat penting untuk menjaga keseimbangan gula darah dan mencegah komplikasi kesehatan.


Berdasarkan berbagai sumber medis, kadar gula darah yang normal sebelum makan atau saat puasa berkisar antara 70 hingga 99 mg/dL. Setelah makan, kadar ini bisa meningkat hingga kurang dari 140 mg/dL. Jika kadar gula darah melebihi angka-angka ini, seseorang mungkin berada dalam kondisi prediabetes atau bahkan diabetes.


Jadi, bagaimana cara mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil selama berpuasa dan setelah makan? Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang batas normal kadar gula darah, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta cara-cara efektif untuk menjaga kesehatan gula darah Anda.


Berapa Batas Normal Kadar Gula Darah Saat Puasa?


Kadar gula darah dalam tubuh akan berubah tergantung pada apakah seseorang sedang makan, berpuasa, atau baru saja mengonsumsi makanan. Saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan sehingga mulai menggunakan cadangan gula yang tersimpan di hati.


Kadar gula darah yang normal setelah puasa 8--12 jam adalah sekitar:


Normal: 70--99 mg/dL

Prediabetes: 100--125 mg/dL

Diabetes: 126 mg/dL atau lebih


Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah puasa mencapai 126 mg/dL atau lebih, dokter biasanya akan melakukan tes ulang dan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti tes HbA1c atau tes toleransi glukosa untuk memastikan diagnosis diabetes.


Bagi penderita prediabetes, meskipun kadar gula darah belum mencapai angka diabetes, mereka tetap berisiko mengembangkan penyakit ini jika tidak segera mengubah gaya hidup. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sangat disarankan.


Bagaimana Kadar Gula Darah Setelah Makan?


Setelah makan, kadar gula darah secara alami akan meningkat karena tubuh mulai mencerna karbohidrat dan mengubahnya menjadi glukosa. Pankreas kemudian melepaskan insulin untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai energi.


Kadar gula darah setelah makan yang dianggap normal adalah sebagai berikut:


Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL

Prediabetes: 140--199 mg/dL

Diabetes: 200 mg/dL atau lebih


Jika kadar gula darah setelah makan melonjak melebihi batas normal, hal ini bisa menjadi tanda resistensi insulin atau diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, terutama saat berbuka puasa.


Apa Risiko Jika Gula Darah Tidak Stabil?


Baik kadar gula darah yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Saat kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), seseorang bisa mengalami gejala seperti lemas, pusing, jantung berdebar, hingga kehilangan kesadaran. Jika terlalu tinggi (hiperglikemia), risiko komplikasi seperti kerusakan saraf, gangguan ginjal, dan penyakit jantung semakin meningkat.


Tanda-tanda kadar gula darah yang tidak normal antara lain:


Hipoglikemia (di bawah 70 mg/dL): keringat berlebihan, gemetar, sulit berkonsentrasi

Hiperglikemia (di atas 200 mg/dL): sering haus, sering buang air kecil, kelelahan, penglihatan kabur


Bagi penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan ketoasidosis diabetik, kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan medis segera.


Cara Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil


Untuk menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal, beberapa langkah berikut bisa dilakukan:


a. Pola Makan Sehat


Batasi konsumsi karbohidrat sederhana dan ganti dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan sayuran.


Perbanyak asupan serat untuk memperlambat penyerapan gula dalam darah. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.


b. Rutin Berolahraga


Berolahraga 150 menit per minggu dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh mengontrol kadar gula darah dengan lebih baik.


c. Mengelola Stres


Stres bisa meningkatkan kadar hormon kortisol yang memicu lonjakan gula darah. Meditasi, yoga, atau sekadar berjalan santai bisa membantu mengelola stres dengan lebih baik.


d. Tidur yang Cukup


Kurang tidur bisa meningkatkan resistensi insulin dan memperburuk kontrol gula darah. Usahakan tidur 7-8 jam per malam.


Sumber: fimela.com




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com