Ketika Guru Tidak Kreatif
Oleh: Anis Permata Sari*
Guru adalah ujung tombak dalam proses belajar mengajar. Namun, apa yang terjadi jika guru tidak memiliki kreativitas dalam mengajar? Jawabannya adalah tentu berdampak sangat besar. Hal yang pasti terjadi adalah siswa menjadi pasif, tidak termotivasi dan kehilangan semangat belajar. Untuk itu, kreativitas guru sangat penting dalam menciptakan suasana kelas yang hidup, menarik dan menyenangkan. Dengan demikian siswa menjadi lebih bersemangat untuk memulai pembelajaran.
Guru yang tidak kreatif biasanya hanya mengandalkan metode ceramah monoton, tanpa melibatkan siswa secara aktif. Materi disampaikan secara satu arah, tanpa diskusi, permainan edukatif, atau penggunaan media pembelajaran yang menarik. Akibatnya, siswa hanya menjadi pendengar pasif yang tidak terlibat secara emosional dan intelektual dalam proses belajar. Hal ini sangat merugikan siswa dan sekolah karena pembelajaran tidak membuat siswa menjadi aktif ikut berpartisipasi.
Kreativitas guru tidak harus selalu identik dengan penggunaan teknologi tinggi. Misalnya di Jambi yang memiliki banyak potensi budaya yang dapat dimanfaatkan seperti permainan tradisional, cerita rakyat dan tinggal budaya benda lainnya. Potensi budaya tersebut dapat dimaksimalkan ke dalam metode pengajaran guru. Kegiatan sederhana seperti role play, diskusi kelompok, eksperimen sederhana atau menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata berbasis budaya dapat dilakukan. Hal itu dapat membuat siswa lebih bersemangat dan membangkitkan rasa ingin tahu. Untuk itu guru yang kreatif juga haru mampu memilih metode mengajar sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa.
Tanpa inovasi dan variasi dalam pengajaran membuat siswa cenderung merasa bosan dan kehilangan motivasi. Mereka secara fisik mungkin hadir di kelas, tetapi tidak secara mental dan emosional. Jika ini terus terjadi maka sangat berbahaya karena dapat menurunkan prestasi akademik dan minat belajar siswa secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus belajar dan beradaptasi. Selain itu mencari cara-cara baru yang menyenangkan untuk menyampaikan materi pelajaran juga perlu dilakukan seorang guru. Hal itu dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan berprestasi.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menjadi kreatif adalah keterbatasan fasilitas dan pelatihan. Tidak semua guru mendapat fasilitas yang representatif dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Keadaan sekolah dengan keterbatasan akses ke teknologi atau alat peraga yang lengkap juga menjadi kendala berikutnya. Namun sejatinya hal itu tidak menghambat bahkan menghalangi kreativitas seorang guru. Kreativitas harus muncul dari segala keterbatasan tersebut. Seorang guru yang bersemangat dan mau berinovasi dapat memanfaatkan benda-benda sederhana di sekitar sebagai alat bantu ajar. Bukan tidak mungkin dapat menciptakan permainan edukatif dari kertas atau benda yang ada.
Pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru juga dapat menjadi lebih berarti jika dilakukan dengan maksimal. Workshop, seminar, atau pelatihan online yang diikuti guru dapat meningkatkan kompetensi Guru. Wawasan baru yang diperoleh dapat menciptakan metode pengajaran yang lebih efektif. Selanjutnya guru dapat membangun kesadaran kolektif sesama guru dan siswa untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas meskipun kurikulum setiap periode selalu berganti.
Dalam era digital yang serba cepat hari ini, guru harus mampu beradaptasi. Jika guru tidak mampu beradaptasi mengikuti perkembangan zaman dan terus menggunakan metode lama, maka kesenjangan antara gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru akan semakin besar. Hal ini dapat membuat siswa tidak hanya pasif tetapi juga kehilangan minat belajar dan masa depan yang cemerlang. Pada akhirnya melahirkan generasi yang tidak memiliki semangat juang dan belajar.
Guru kreatif bukan hanya mengajar tetapi juga dapat menginspirasi siswa dan sekitar. Guru kreatif dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, keberanian untuk bertanya, dan semangat untuk terus belajar peserta didik. Mereka mampu melihat potensi tersembunyi dalam diri siswa dan membantu mereka untuk berkembang. Maka dari itu memunculkan kreativitas guru bukan hanya tugas pribadi seorang guru tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh ekosistem pendidikan.
*Mahasiswa PGMI, UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom