Dorong Lahirnya Generasi Penulis Muda, Taman Budaya Jambi Workshop Naskah Monolog di Tahun 2024
BICARA LITERASI - Taman Budaya Jambi, terus menjaga gairah penulisan naskah lakon serta memberikan kesempatan dan peluang bagi para penulis untuk semakin meningkatkan kemampuannya di bidang penulisan naskah lakon.
Tahun 2024 Taman Budaya Jambi khususkan workshop sastra untuk penulisan naskah lakon yaitu Monolog, di ruang belajar, pada 13-14 Mei 2024.
Workshop yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa tersebut disuguhkan narasumber Ady Santoso, membahas tentang 10 Objek Kebudayaan sebagai Sumber Inspirasi; EM Yogiswara, membahas tentang Teknik Menuangkan Ide Gagasan; dan Titas Suwanda, membahas tentang Penerapan Ide Gagasan, yang dipandu oleh Oky Akbar.
Perwakilan peserta dari SMA Negeri 2 Kota Jambi turut mengapresiasi adanya Workhsop sastra yang diselenggarakan Taman Budaya Jambi.
"Saya mewakili teman-teman berterima kasih dengan adanya Workshop Sastra ini, dua hari sangat berkesan dan juga pasti berterima kasih pada narasumber yang sangat luar biasa dalam memberikan materi dan pengalamannya di bidang sastra, untuk kami bisa berkembang dalam menulis naskah monolog. Semoga nantinya bagi peserta workshop bisa mengikuti lomba yang diadakan Taman Budaya Jambi," Katanya.
"Peserta workhshop ini nantinya, selain jangka Panjang juga terdapat jangka pendek yaitu Lomba Penulisan Naskah Monolog yang diselenggarakan Taman Budaya Jambi saat ini, dan akan berakhir pada bulan depan, bulan Juni 2024," Terang Eri Argawan, dalam kata sambutannya (Selasa, 14/05/2024)
Naskah drama atau lakon merupakan karya sastra yang memiliki keunikan berbeda dengan puisi dan prosa. Keberadaan lakon baru bisa diteguhkan setelah dipanggungkan. Perkembangan teater sangat signifikan, seiring dengan perkembangan lakon-lakon yang ada. Lakon dan pertunjukan teater adalah sebuah relasi yang penuh keniscayaan.
Oleh sebab itu, menggiatkan kembali penulisan lakon sebagai bagian dari perkembangan teater menjadi sangat penting, apalagi pada prosesnya nanti mampu memberikan kencenderungan baru atas lakon dan pertunjukan teater di Jambi, termasuk pertunjukan lakon monolog.
Lakon monolog memungkinkan sebuah eksplorasi yang mendalam terhadap topik yang dihadirkan dengan mengandalkan kekuatan kata-kata dan ekspresi tubuh untuk mengkomunikasikan emosi dan pikiran yang rumit.
Fokus yang terpusat pada satu karakter, lakon monolog menawarkan pengalaman teater yang intim dan menghadirkan kekuatan kata-kata untuk membangkitkan emosi dan refleksi yang mendalam. Dalam keheningan panggung, lakon monolog membawa cerita-cerita yang luar biasa untuk diungkapkan dan dinikmati.
"Lomba penulisan naskah lakon monolog memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengeskpresikan ide-ide dengan cara yang kreatif dan unik. Ini mendorong eklplorasi bahasa, gaya dan tema yang beragam serta memperkaya dunia sastra dan teater dengan variasi yang menarik," Imbuh Eri Argawan. (*/HN)
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom