Sunday, September 8, 2024

Kepada FJM Jambi, Pertamina: Peran Media Sangat Kritikal untuk Bersinergi


BICARA MIGAS
- Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi kembali menggelar acara tahunan "Media Gathering FJM Jambi" 9-11 September 2024 di Jakarta, sebagai bentuk apresiasi dan refleksi atas perjalanan 22 tahun mengawal isu-isu seputar industri hulu migas. 


Acara ini dihadiri oleh para jurnalis, perwakilan SKK Migas, serta pelaku industri energi, dengan agenda utama membahas tantangan dan peluang di sektor hulu migas dalam mendukung ketahanan energi nasional.


Tampak hadir Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, yang dalam hal ini berhalangan hadir dan diwakili oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Nyimas Fauziah Rikani, Ketua FJM Jambi Mursyid Songsang, Manajemen KKKS Wilayah Jambi dan 60 pengurus serta anggota FJM Jambi.


Sr. Manager Relation Regional 1, Yudi Nugraha menuturkan bahwa PT Pertamina Hulu Rokan sebagi bagian dari Pertamina merupakan salah satu KKKS yang mengemban peran yang strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional. PHR didirikan sejak 20 Desember 2018.


"DenganAmanah untuk mengelola Operasi Hulu di seluruh Sumatra mulai dari Aceh sampai Lampung, Zona 1 sampai Zona 4," Ungkap Yudi Nugraha.


Dalam penjelasannya, Pertamina EP Field Jambi merupakan: salah satu lapangan di wilayah Zona 1 dengan besaran wilayah 5,751 KM². Wilayah Kerja ini meliputi 1 kota dan 2 kabupaten 


Struktur Kenali Asam, Tempino, Simpang Tuan, Bungin Batu, Setiti, Puspa Asri, Ketaling, Panerokan, Sengeti, Sungai Gelam, dan Bajubang. Produksi Pertamina EP Field Jambi sebesar 4.556 BOPD dengan target tahun 2024 adalah sebesar 4.808 BOPD. 


"Pertamina EP field Jambi menargetkan 13 pengeboran baru pada tahun 2024. Adanya temuan temuan baru yang berpotensi menambah gairah baru migas di Jambi seperti lapangan puspa asri dan berharap temuan berikutnya," Jelasnya.


"Lapangan Jambi sebagai bagian dari PHR merupakan Amanah bagi kami untuk tidak hanya fokus dalam peningkatan produksi, tetapi juga dalam memastikan bahwa  kegiatan operasi kami berjalan dengan aman, efisien, dan berwawasan lingkungan  yang selamat baik untuk operasi, lingkungan dan masyarat sekitar. Kami berharap Keberadaan PHR yang juga merupakan bagian dari Masyarakat berdampak luas dengan komitmen program Corporate Social Responsibility (CSR)," Beber Yudi Nugraha.


CSR PHR yang  memiliki “multiplier effect”, yang dikenal dengan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) berupa: Pendidikan Sekolah PAUD Alam di Desa Talang Belido; Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui peningkatan UMKM di Desa Lopak Alai, Kelurahan Kenali Asam Atas dan Kenali Asam Bawah; program pertanian di Desa Kebon IX, Talang Belido dan Pompa Air, Bajubang; Kesehatan: program Pencegahan stunting dan gizi buruk di Kecamatan Kumpeh Ulu; pelestarian lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon di sekitar wilayah perusahaan. 


"Selain kelima hal tersebut di atas, issue yang cukup sensitive secara sosial maupun keselamatan di wilayah  Sumatra pada umumnya adalah operasi beresiko tinggi terhadap keselamatan lingkungan dan Masyarakat yaitu: illegal drilling dan illegal tapping. Sudah sering kita mendengar kejadian kecelakaan, bahkan sampai kehilangan nyawa dari operasi illegal ini, belum termasuk tumpahan minyak yang merusak lingkungan. Tentu kita semua berharap hal seperti ini tidak boleh terjadi Jambi dan operasi migas lainnya di Indonesia," Harap Yudi Nugraha.


Disinilah peran Media yang sangat kritikal, untuk sama-sama bersinergi untuk: membangun pemahaman yang baik di masyarakat mengenai keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan Masyarakat termasuk menekan angka illegal drilling.


Publikasi dan pemberitaan positif terkait berbagai program CSR dan program-program penunjang produksi lainnya yang akan memberikan dampak positif baik langsung maupun tidak langsung kepada Masyarakat di wilayah operasi.


Membangun pemahaman peran industri migas dalam hal ini Pertamina dalam pembangunan dan pemenuhan ketahanan energi nasional 


"Mari kita (industri dan media) bersama pemerintah (SKK Migas) saling bersinergi untuk mendukung pilar utama dalam program menuju 1 Juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030," Pungkasnya mengakhiri.


Sebelumnya Ketua FJM Jambi, Mursyid Sonsang, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas terselenggaranya kegiatan ini, yang sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan diskusi antara para jurnalis serta pemangku kepentingan di sektor migas. "Selamat pagi untuk kita semua. Semoga kita semua berbahagia," ucapnya mengawali sambutan dengan pantun, di Kalibata 21, Jakarta, Senin (09/09/24).


Dalam kesempatan ini, Mursyid juga menyoroti kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh SKK Migas bagi bangsa dan negara, terutama dalam menyumbang pendapatan negara melalui APBN. "SKK Migas telah banyak memberikan sumbangsih, baik dalam hal mendongkrak APBN maupun mendukung pembangunan daerah," ujarnya.