Monday, November 25, 2024

Membaca Lebih Dalam, Semangat Kolaborasi itu Bernama 'Pekan Gelar Seni' di Taman Budaya Jambi


(Pementasan Monolog Berjudul Arca/diperankan Oleh Devi Hanan)


BICARA SENI - Kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) provinsi Jambi, Imron Rosyadi buka secara resmi perhelatan pekan gelar seni Taman Budaya Jambi (Senin, 25/11/2024).


Berlangsung di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi, Tampak turut mendampingi Eri Argawan selaku kepala Taman Budaya Jambi, beserta staf dan jajaran, seniman, budayawan Jambi serta para tamu undangan lainnya.


Pekan Gelar Seni, pada 25-28 November 2024 di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi.


Dalam Pekan Gelar Seni, menghadirkan pergelaran dari 3 genre seni, yaitu Tari, Musik, dan Teater, serta Seni rupa yaitu pameran karya.


Latar Belakang Gagasan 'Pekan Gelar Seni'

Kegiatan ini merupakan selebrasi kreativitas dan apresiasi mendalam terhadap seni pertunjukan yang diwujudkan melalui panggung seni kolaboratif penuh makna. 


Pekan Gelar Seni Pertunjukan akan menampilkan karya terbaik para pemenang Festival Seni Pertunjukan Tahun 2024 serta karya tari yang berjudul "Memory Of Teluk Temple" karya Tiara Fatma Sari. 


"Memory Of Teluk Temple" tidak hanya sekadar sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah narasi yang menggugah perasaan penonton, mengajak mereka untuk merenungkan sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya. Dalam setiap gerakan tari, penonton dapat merasakan kedalaman emosi yang disampaikan, seolah-olah mereka dibawa kembali ke masa lalu, menyaksikan keindahan dan keangkuhan Teluk Temple. 


Tidak hanya itu, pementasan monolog yang diadaptasi dari karya-karya terbaik pemenang Lomba Cipta Naskah Taman Budaya Jambi akan memperkaya pengalaman artistik. Adaptasi ini menjadi jembatan antara kata dan panggung, menghidupkan imajinasi para penulis dalam wujud pertunjukan yang memikat, sekaligus menegaskan pentingnya keberlanjutan karya sastra dalam dunia seni pertunjukan. 


Dalam setiap monolog, penonton akan diajak untuk merasakan perjalanan emosional yang dialami oleh karakter, seolah-olah mereka menjadi bagian dari cerita itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa seni pertunjukan tidak hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang menyampaikan pesan yang mendalam dan menyentuh hati.



(Eri Argawan, Kepala Taman Budaya Jambi saat menyampaikan Laporan)


Selain itu, diadakan juga pameran seni rupa "New Born". Sebuah pameran yang memberikan pengakuan atas munculnya generasi baru seniman muda Jambi yang membawa angin segar dalam dunia seni rupa lokal. Dengan semangat pembaruan, para seniman ini menghadirkan perspektif baru, baik dalam gagasan maupun teknik yang mereka gunakan. 


Dalam pameran ini, setiap karya seni tidak hanya dipandang dari segi estetika, tetapi juga dari konteks sosial dan budaya yang melatarbelakanginya. Karya-karya ini mencerminkan realitas dan identitas kontemporer Jambi, serta merespon isu-isu sosial, lingkungan, dan budaya yang terjadi di sekitar kita. Misalnya, sebuah lukisan yang menggambarkan perubahan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam menjadi refleksi kritis terhadap kondisi sosial yang ada.


Melalui kolaborasi ini, Pekan Gelar Seni tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang refleksi, eksplorasi, dan penghormatan terhadap beragam bentuk ekspresi seni yang tumbuh dan berkembang di Jambi. Setiap elemen dalam pekan seni ini saling melengkapi, menciptakan sebuah ekosistem seni yang dinamis dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai disiplin seni, dari tari, teater, hingga seni rupa, acara ini menjadi cerminan dari keberagaman budaya yang ada di Jambi. 


Pekan Gelar Seni Pertunjukan ini juga memberikan kesempatan bagi seniman untuk berkolaborasi dan berinteraksi satu sama lain. Dalam setiap sesi, mereka dapat berbagi pengalaman dan teknik, menciptakan sinergi yang menghasilkan karya-karya yang lebih inovatif dan berani. Misalnya, kolaborasi antara penari dan seniman visual dapat menghasilkan pertunjukan yang menggabungkan elemen tari dengan instalasi seni, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton. Interaksi ini tidak hanya memperkaya pengalaman seni, tetapi juga membangun komunitas yang saling mendukung dan menginspirasi.



(Imron Rosyadi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi saat sambutan sekaligus membuka Pekan Gelar Seni)


Pentingnya acara ini juga terletak pada upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang seni dan budaya. Melalui lokakarya dan diskusi yang diadakan selama pekan seni, masyarakat dapat belajar lebih banyak tentang proses kreatif di balik setiap karya. Mereka diajak untuk memahami dan menghargai seni sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Dengan demikian, Pekan Gelar Seni Pertunjukan ini berfungsi sebagai jembatan antara seniman dan masyarakat, menciptakan dialog yang konstruktif dan saling menguntungkan.


Disamping itu, kehadiran media sosial dan teknologi modern juga berperan penting dalam memperluas jangkauan acara ini. Dengan memanfaatkan platform digital, karya-karya seni dapat diakses oleh lebih banyak orang, bahkan di luar Jambi. Hal ini memberikan kesempatan bagi seniman untuk mendapatkan pengakuan yang lebih luas dan menarik perhatian dari publik yang lebih besar. Misalnya, video pertunjukan tari atau pameran seni rupa dapat dibagikan secara online, memungkinkan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk menikmati dan menghargai seni yang ditampilkan.


Keseluruhan rangkaian kegiatan dalam Pekan Gelar Seni Pertunjukan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi yang menjadi ciri khas seni di Jambi. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari seniman, akademisi, hingga penggemar seni, acara ini menciptakan ruang yang inklusif dan mendukung perkembangan seni lokal. Hal ini juga menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan seni dan budaya di daerah, memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus menikmati dan menghargai warisan budaya yang ada.


Sebagai penutup, Pekan Gelar Seni Pertunjukan bukan hanya sekadar acara seni biasa, tetapi merupakan sebuah perayaan kreativitas yang mendalam dan reflektif. Melalui karya-karya yang ditampilkan, baik itu dalam bentuk tari, teater, maupun seni rupa, kita diajak untuk merenungkan identitas kita sebagai bagian dari masyarakat Jambi. Setiap pertunjukan dan pameran adalah sebuah cerita yang mengajak kita untuk berpartisipasi, merasakan, dan memahami lebih dalam tentang diri kita dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, Pekan Gelar Seni ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual dan kultural yang memperkaya jiwa dan pikiran kita. (*/Herman/Edit:HN)





Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram