Spekulasi Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Ditabrak Burung atau Kena Rudal Antipesawat?
BICARA INTERNASIONAL - Kecelakaan pesawat Embraer E190 milik Azerbaijan Airlines di Kazakhstan menimbulkan berbagai spekulasi setelah ditemukan banyak lubang di bagian belakang pesawat. Dugaan kuat mengarah pada kemungkinan pesawat terkena rudal antipesawat, meskipun pihak resmi menyebutkan tabrakan dengan burung sebagai penyebabnya.
Pesawat Azerbaijan Airlines yang membawa 67 orang tersebut jatuh pada Rabu (25/12/2024), di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Tragedi ini merenggut nyawa 38 orang.
Pesawat Azerbaijan Airlines ini tengah dalam perjalanan dari Baku, menuju Grozny, ibu kota Republik Chechnya di Rusia, sebelum berbelok ke timur untuk mencoba pendaratan darurat di Aktau.
Meski Rosaviatsia (Badan Penerbangan Rusia) mengeklaim kecelakaan disebabkan oleh tabrakan dengan burung, analisis video yang dirilis pada Kamis (26/12/2024) menunjukkan banyak lubang pada bagian ekor pesawat yang menyerupai kerusakan akibat pecahan rudal antipesawat.
Penumpang yang selamat melaporkan adanya ledakan selama upaya pendaratan darurat. Video dari dalam pesawat menunjukkan penumpang terluka oleh benda tajam yang menembus badan pesawat dari luar.
Selain itu, penyelidik mengonfirmasi bahwa arah penetrasi lubang berasal dari luar ke dalam, sehingga kecil kemungkinan ledakan berasal dari tangki oksigen di dalam pesawat.
Pakar militer Oleksandr Kovalenko menilai kerusakan ini konsisten dengan serangan rudal. Menurutnya, pecahan hulu ledak rudal kemungkinan besar merusak komponen penting seperti sayap ekor, yang pada akhirnya menyebabkan pesawat kehilangan kendali.
Kelompok Intelijen Konflik, yang sering memublikasikan analisis di media Barat, mengaitkan lubang pada pesawat dengan rudal yang diluncurkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S milik Rusia.
Pada hari kecelakaan, militer Rusia mengumumkan aktivasi sistem pertahanan udara untuk menangkal 50 UAV Ukraina yang menyerang wilayah selatan Rusia. Beberapa UAV dilaporkan ditembak jatuh di Ossetia Utara dan Republik Ingushetia, lokasi yang tidak jauh dari jalur penerbangan pesawat.
Yuriy Podolyaka, blogger pro-Kremlin, menyebut pesawat Azerbaijan Airlines mungkin terkena rudal saat terjadi baku tembak antara pertahanan udara Rusia dan UAV Ukraina. Data FlightRadar24 juga menunjukkan pesawat melakukan manuver pola angka 8 saat mendekati bandara Aktau, dengan perubahan ketinggian signifikan sebelum jatuh.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan. Menurutnya, pesawat Azerbaijan Airlines mengubah rute karena cuaca buruk dan sedang menuju Aktau saat insiden terjadi.
Hingga kini, pemerintah Rusia belum memberikan komentar resmi terkait spekulasi tersebut.
Menurut Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan, pesawat tersebut mengangkut 62 penumpang dan 5 awak, termasuk 37 warga Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah kecelakaan Azerbaijan Airlines ini murni disebabkan oleh faktor teknis atau melibatkan insiden militer seperti dugaan serangan rudal.
Sumber: beritasatu.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom