Saturday, March 8, 2025

4 Sajak Mengenang Hari Perempuan, Karya EM Yogiswara


PEREMPUAN LUKA

LUKA PEREMPUAN

Sajak EM Yogiswara


Perempuan luka di dinding pagar rumah

bersandar pada waktu yang kian melarut

Hitam dan putih mengabur, terkikis riwayat

angin di tepi malam. "Hidup hanya kemelut

di bilangan angan."


Di bilangan angan, perempuan luka bertabur

bunga bangkai, mengulurkan garis tangannya

pada pendatang berhasrat nafsu. Di tangannya

tergenggam desir angin. "Hidup sekadar

mengarungi luka perempuan."


perempuan luka mencari ikat rambutnya

yang jatuh di kaki lelaki yang melepas birahi

"Hidup bukan mencari kemanusiaan rambut

tapi mengajari membaca berain kehampaan."


Kehampaan perempuan luka, mengakhiri

riwayat hidup rangkaian bunga. Kematian

memiliki arti. Urusan hidup belum pasti.

Kemaluan tiada bertaji "Hidup memenuhi

sepuluh tangan besi, menunggu mencuri hati."


: Mencuri hati perempuan luka, bak tertipu

janji dan tak tahu jalan pulang ke pangkuan

Illahi. 


Teater AiR Jambi, 06062017-22122022


.........

PEREMPUAN AMANAH

Sajak EM Yogiswara


akulah perempuan amanah, yang selalu 

mempercantik pikiran hingga lembut 

bercahaya. Perempuan amanah  yang 

memperkaya hati hingga memancarkan 

kebajikan di sekitarnya. Perempuan amanah  

yang membuat nyaman keluarga. Perempuan 

amanah yang terus memperbaiki kesetiaan 

dan akhlak. Perempuan amanah yang kukuh

memegang kemanusiaan. 


akulah perempuan amanah yang disematkan

jadi perhiasan dunia. Perempuan amanah

yang memikul kehormatan suami dan anak

di persimpangan jalan. Perempuan amanah

yang tak terpengaruh derasnya godaan dunia. 


Akulah perempuan amanah yang menolak 

keindahan dan kesenangan fana yang berisi 

permainan kesesatan. "Akulah Istri dan ibu 

bagi kesetiaan menjaga amanah-Mu,"


akulah perempuan amanah yang mengamalkan

amanat-Mu. Pelbagai hasrat dan kebutuhan,

harus dipenuhi di dalam rumah, sebab aku

pilar rumah tangga yang mempersempit

tumbuhnya kemaksiatan terhadap titah-Mu.


akulah perempuan amanah yang memelihara 

perjuangan atas ketaatan perempuan pada-Mu

suami dan anak-anak. "Akulah istri dan ibu 

yang menjaga aurat suami.dan perintah-Mu," 

tegas perempuan amanah sebelum menutup 

pintu kesetiaan usia. 


Teater Air Jambi, 10102021


.........

PEREMPUAN ABADI

Sajak EM Yogiswara


"Jadilah perempuan abadi," kalimat itu selalu

menemani pengabdianku bersamanya. Meski

yang tersulit meluruskan rusuk. 


Perempuan abadi selalu bicara dengan hati, 

akal, meski Ia sering lupa betapa berharga

dirinya kala menutup pintu dunia. "Jadilah

perempuan abadi yang meredam derita

dengan hati damai," pintaku. 


air mata adalah cara perempuan meluapkan

sedih, amarah, gembira, yang hadir tiada

henti di mata hatinya. "Takutlah pada air

mata yang tak kuasa mengendalikan batin,"


titahmu yang melekat saat kumemandu 

kebijaksanaan hidup adalah; tetap jadi

perempuan abadi yang menjaga mata, hati, 

dan kaki sebelum memulangkan kehidupan. 


Teater Air Jambi, 19102021


.........

PEREMPUAN SUCI MENANAM BUNGA

Sajak EM Yogiswara


perempuan suci berwajah seri, memilih benih

bunga, tuk segera ditanam di tanah pilihan.

Lalu memastikan diri, agar tanah dinaungi

cahaya, air, udara. "Usah lewatkan tumbuh-

kembangnya benih bunga, jika tak mau

kehilangan pelajaran hidup di kehidupan,"

saranmu. 


ketika benih bunga tumbuh jadi pohon,

perempuan berhati suci meyakini; peristiwa

mekarnya bunga, tersebab hadirnya

kebenaran-Nya. "Jangan lengah menjaga

ladang, jika tak ingin derita menanti. Sebab,

tak semua benih tumbuh sempurna. Ada juga

yang membusuk di kehidupan lainnya,"

tegurmu. 


perempuan berhati suci, meneguhkan

keikhlasan merawat benih. Ia juga tak pilih

kasih kala memelihara benih bunga,  sebab

pilih kasih kan menghancurkan kehendak-Nya. 

"Siram kebaikan di tiap benih, agar benih

bersemi kebajikan. Bila benih telah

tercerahkan dengan kebijaksanaan, kelak

rantingnya kan mampu membedakan debu

angin dan deru badai. Sementara akarnya,

kuat mencengkram kebajikan," anjurmu. 


perempuan suci tak lelah menanam benih

kebaikan, karena Ia percaya kebajikan yang Ia

tebar memiliki hati tak berbatas tuk berbalik

mengabdi padanya. "Ketika bunga mekar,

harum dan berseri, saat itu kesadaran akan

kehadiran-Nya muncul, dan kita baru

menghormati makna keindahan hidup,"

sapamu. 


perempuan suci tetap rendah hati saat

melihat bunganya bercahaya, sebab ia tahu

sebelumnya sudah ada perempuan suci 

yang menanam benih bunga. "Rendah hati

mengajari kita, kapan melepas benih

kebaikan, kapan menyimpannya," tegasmu. 


Teater Air Jambi, 22102021




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com