Friday, March 14, 2025

Mengenal Gerhana Bulan Total, Ini Urutan Fase dan Jadwal Terjadinya



BICARA PENDIDIKAN
- Gerhana bulan total akan kembali terjadi pada 2025, tepatnya Jumat (14/3/2025) seusai terakhir terjadi pada 2022. Fenomena ini berlangsung ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari tidak mencapai permukaan bulan.


Akibat fenomena tersebut, bulan tampak meredup atau berwarna merah kecokelatan. Fenomena ini dapat disaksikan pada 14 Maret 2025 mulai pukul 03.57 UTC (10.57 WIB) hingga 10.00 UTC (17.00 WIB). Fase totalitas akan berlangsung hampir dua jam.


Saat puncaknya, pada pukul 06.58 UTC (13.58 WIB), bayangan bumi akan menutupi bulan hingga 99,98 persen. Gerhana sebagian akan berakhir pada pukul 08.47 UTC (15.47 WIB), dan gerhana penumbra berakhir pada pukul 10.00 UTC (17.00 WIB).


Berdasarkan riset NASA, gerhana bulan ini dapat disaksikan di berbagai wilayah bagian barat, termasuk Amerika Utara dan Selatan. Negara-negara seperti Kanada, Meksiko, Brasil, Argentina, dan Chili dapat melihat fenomena ini.


Beberapa wilayah di Eropa Barat, seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris, juga akan menyaksikan gerhana sebelum bulan terbenam. Sementara itu, Indonesia tidak akan dapat melihat gerhana bulan dengan jelas.


Selama gerhana terjadi, diameter sudut bulan adalah 1.786,4 detik busur dengan jarak 401.209 km dari bumi, setara dengan sekitar 31,45 diameter bumi. Posisi bulan dalam sistem koordinat J2000 berada di Asensio Rekta 11 jam 31 menit 29 detik dan Deklinasi 4° 35' 55". 


Garis bujur dan lintang sub-matahari tercatat pada 4,399° dan -0,09°, sementara garis bujur dan lintang sub-bumi berada di 2,994° dan -0,589°, dengan sudut posisi 21,694°.


Gerhana bulan total ini akan berlangsung dalam beberapa fase dengan total durasi sekitar enam jam, yakni:


1. Fase gerhana penumbra: bulan mulai memasuki bayangan sinar bumi, sehingga tampak lebih redup dari biasanya.

2. Fase totalitas: bulan sepenuhnya berada dalam bayangan bumi selama hampir dua jam. Pada fase ini, bulan akan tampak berwarna kemerahan akibat pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi.

3. Fase gerhana sebagian: bulan perlahan keluar dari bayangan umbra hingga kembali ke kondisi normal.


Menariknya, gerhana bulan total ini bertepatan dengan bulan Ramadan dalam kalender Hijriyah. Ramadan merupakan bulan penuh kemuliaan bagi umat Islam, di mana mereka menjalankan ibadah puasa dan meningkatkan amal ibadah.


Gerhana bulan total sering dikaitkan dengan momen keagamaan dan refleksi diri bagi umat Islam. Salah satu ibadah yang dianjurkan selama gerhana adalah salat khusuf atau salat gerhana.


Meskipun Indonesia tidak dapat menyaksikan gerhana bulan secara langsung, umat muslim di negara lain berkesempatan menyaksikan gerhana sambil menunaikan ibadah Ramadan.


Sumber: beritasatu.com




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com