Lokakarya 'Kita Dulu, Kini, dan Nanti' di Taman Budaya Jambi
BICARA SENI - Lokakarya 'Kita Dulu, Kini, dan Nanti' di Taman Budaya Jambi (Selasa, 29/04/2025).
Lokakarya akan berlangsung 29-30 April 2025 dan menghadirkan 3 narasumber, yaitu
Didin Siroz, Narasumber 1
o Pemaparan Temu Karya dan tujuannya
o Pemaparan Tema 10 Objek Pemajuan Kebudayaan: ‘Kita Dulu, Kini dan Nanti’
Ja’far Rassuh, Narasumber 2
o Penjelasan Konsep Konstruksi dan Dekontruksi Objek Kebudayaan
Mahdi Bahar, Narasumber 3
o Eksplorasi Pendekatan Konstruksi dan Dekontruksi Secara Artistik dan Teknis
Kita Dulu, Kini, dan Nanti merupakan sebuah tema yang menghadirkan konsep konstruksi dan dekonstruksi terhadap 10 Obyek Kebudayaan sebagai sumber eksplorasi artistik dalam bentuk seni pertunjukan. Tema ini membuka ruang interpretatif bagi para seniman pertunjukan untuk menggali, merefleksikan, dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dalam format yang dinamis, imersif, dan temporer.
Konstruksi obyek kebudayaan dalam konteks seni pertunjukan melibatkan upaya penghadiran ulang elemen-elemen budaya tertentu melalui tubuh, suara, ruang, dan waktu. Proses ini mencakup: mengidentifikasi konteks sosial, historis, dan spiritual dari obyek kebudayaan tersebut, mengadaptasi nilai dan simbol budaya ke dalam bentuk pertunjukan yang komunikatif dan mengena di hati penonton masa kini, serta berkolaborasi dengan pelaku untuk menjaga keotentikan dan penghormatan terhadap sumber budaya yang menjadi sumber rujukan.
Sementara itu, dekonstruksi obyek kebudayaan menjadi jalan untuk membongkar, mereinterpretasi, dan menyusun ulang makna-makna budaya yang telah mapan. Dalam seni pertunjukan, proses ini bisa terjadi melalui eksplorasi bentuk tubuh yang tidak konvensional, narasi yang bersifat fragmentatif atau simbolik, penggunaan teknologi atau media baru, serta penempatan elemen budaya dalam situasi dan relasi yang tidak terduga. Tujuannya bukan untuk menggantikan, tetapi untuk memperluas pemahaman dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam melihat budaya.
Kita Dulu, Kini, dan Nanti dalam konteks seni pertunjukan menjadi ruang eksperimentasi sekaligus perenungan kolektif. Ia tidak hanya menampilkan karya yang menarik secara visual dan emosional, tetapi juga mengajak penonton untuk menyelami lapisan-lapisan makna yang tersembunyi di balik gerak, suara, dan interaksi yang disuguhkan. Ini adalah dialog antara tubuh dan tradisi, antara suara dan sejarah, antara ruang pertunjukan dan ruang ingatan.
Melalui konstruksi, kita menjaga dan merayakan warisan budaya. Melalui dekonstruksi, kita menggugat, menafsir ulang, dan memaknai kembali budaya tersebut dalam konteks kekinian. Semoga pertunjukan-pertunjukan dalam tema ini dapat membuka cakrawala baru dalam menikmati dan memahami budaya — dari masa lalu, di masa kini, untuk masa depan. (*/HN)
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom