Malam Puisi di Anjungan: Semangat Baru Sastra Jambi untuk Indonesia
BICARA LITERASI — Dalam semangat memperingati Hari Puisi Nasional, Anjungan Puisi Jambi yang berlokasi di Telanaipura akan menjadi saksi berkumpulnya para penggiat seni, penyair, musisi, akademisi, perupa, dan pencinta budaya dari berbagai latar belakang.
Acara yang digagas secara sederhana namun penuh makna ini digelar Senin 28 April 2025 pukul 19.30 wib sampai selesai, dan diharapkan menjadi momentum kebangkitan kembali sastra di Jambi.
Menurut penggagas kegiatan, Ide Bagus Putra, sejumlah nama besar di dunia seni dan kebudayaan telah menyatakan kesediaannya untuk hadir. Mereka antara lain Ismet Raja, musisi sekaligus pemerhati lingkungan hidup; Muhammad Ichsan, penggerak literasi; Fajar Septiawan, penggiat musikalisasi puisi; Qeling Sumarno, perupa; Taufiq Hidayat Rusdi, sutradara film; Hendry Nursal, pelaku teater Jambi; Putra dkk, serta Didi Hariadi, penggagas Rumah Budaya Jambi.
Tak hanya itu, acara ini juga akan dihadiri oleh Bayu, aktor cilik berbakat; Popo dari komunitas Gemulun, serta para akademisi seperti Sofyan Zibaski, Endra Gunawan, Adi Triono, dan Jompy. Bahkan dua orang camat (Gazali dan Efrin) menyatakan bersedia hadir bersama komunitas ibu-ibu pecinta puisi di sekitar Anjungan sekaligus akan turut meramaikan dan membacakan puisi di malam penuh makna tersebut.
"Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah malam bercengkerama dengan puisi, ditemani secangkir kopi dan semangat mengenang para penyair," ujar Ide Bagus.
Ia menambahkan, acara ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada Chairil Anwar, ikon puisi nasional, serta mengenang Sakti Alam Watir (Alm.), tokoh penting yang pernah menggagas perayaan Hari Puisi di Jambi.
Nama-nama besar penyair Jambi yang telah berpulang seperti Dimas Agus Pelaz, Dimas Arika Miharja, Ari Setya Ardhi, Chori, dan Firdaus juga turut dikenang dalam nuansa malam yang diharapkan penuh syair dan haru.
Acara ini diselenggarakan bersama Rumah Budaya Jambi dengan dukungan penuh dari ketuanya, Didi Hariadi, yang berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin Anjungan Puisi.
"Ini momentum penting. Sastra kita harus kembali bernyawa. Mari kita hidupkan panggung puisi Jambi sebagai ruang ekspresi dan refleksi," ujarnya.
Salah satu peserta spesial, Ide Sugus, seorang ibu yang mencintai puisi sejak muda, akan tampil membacakan puisi, mengenang masa lalunya yang penuh semangat di ajang lomba baca puisi.
Acara akan berlangsung di halaman belakang Anjungan Puisi yang terbuka tanpa atap, dan panitia berharap cuaca bersahabat malam itu.
"Semoga tidak turun hujan, dan semoga pula puisi-puisi yang dibacakan bisa menjadi hujan inspirasi untuk kita semua," harap panitia.
Malam puisi ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga seruan lembut namun kuat: sastra harus kembali menjadi denyut kebudayaan kita, dan Jambi siap menjadi bagian penting dalam gerakan tersebut. (*/)
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom