Saturday, May 10, 2025

Bahaya Pujian Berlebihan! Kenali Tanda Anak Kecanduan Pujian Sejak Dini


BICARA PENDIDIKAN -
Memberikan pujian kepada anak sering kali dianggap sebagai cara yang efektif untuk membangun rasa percaya diri dan memotivasi mereka. Tak jarang, orangtua maupun orang dewasa lainnya melontarkan kalimat seperti “Kamu hebat sekali!” atau “Wah, pintar banget!” sebagai bentuk apresiasi atas perilaku atau pencapaian anak. 


Namun, di balik niat baik tersebut, pujian yang diberikan secara berlebihan justru dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan—salah satunya adalah munculnya ketergantungan anak pada pujian itu sendiri. Ketika anak terlalu sering mendapat pujian tanpa disertai pemahaman atau arahan yang tepat, mereka bisa tumbuh dengan keyakinan bahwa nilai dirinya hanya terletak pada pengakuan orang lain. Akibatnya, anak akan menjadi mudah merasa tidak percaya diri saat tidak mendapat pujian, bahkan takut mencoba hal baru karena khawatir gagal dan tidak dipuji.


Oleh karena itu, melalui artikel yang dilansir dari unk.com ini, sahabat Fimela akan mengetahui apa saja tanda-tanda saat anak mulai kecanduan pujian. Dengan begitu, sebagai orangtua, kita dapat mengarahkan pola asuh yang tepat dan seimbang pada anak.


Mengapa Pujian Berlebihan Bisa Berbahaya?


Pujian yang terlalu sering dan tidak pada tempatnya dapat membuat anak merasa bahwa nilai dirinya hanya tergantung pada pengakuan orang lain. Mereka mungkin akan terus-menerus mencari pujian sebagai bentuk penerimaan, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak memerlukannya. Hal ini bisa memengaruhi perkembangan emosional dan mental anak dalam jangka panjang.


Beberapa dampak negatif dari pujian yang berlebihan antara lain:


- Anak sulit menerima kritik atau kegagalan.

- Berkurangnya motivasi intrinsik (dorongan dari dalam diri).

- Tumbuh menjadi pribadi yang perfeksionis atau mudah cemas.Ketergantungan pada validasi dari orang lain.


Tanda-Tanda Anak Kecanduan Pujian


1. Selalu Mencari Pengakuan: Anak sering kali bertanya, “Bagus, kan?” atau “Aku pintar, ya?” setiap kali menyelesaikan sesuatu, bahkan untuk hal-hal kecil.


2. Mudah Kecewa Saat Tidak Dipuji: Mereka akan menunjukkan ekspresi kecewa, marah, atau sedih ketika tidak mendapatkan pujian setelah melakukan suatu hal.


3. Enggan Mencoba Hal Baru Tanpa Jaminan Pujian: Anak menjadi ragu untuk mencoba hal baru jika tidak yakin akan mendapatkan apresiasi. Hal ini bisa membatasi eksplorasi dan proses belajar.


4. Menjadi Tidak Tulus dalam Berperilaku: Anak akan bisa mulai bersikap baik atau melakukan sesuatu hanya demi mendapatkan pujian, bukan karena memahami nilai dari perbuatannya.


Cara Sehat Memberikan Apresiasi


1. Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Alih-alih mengatakan “Kamu hebat!” saat anak mendapat nilai bagus, cobalah mengatakan, “Ibu lihat kamu belajar sungguh-sungguh, hasilnya pun bagus. Terus pertahankan, ya.”


2. Gunakan Deskripsi Objektif: Jelaskan apa yang kamu lihat. Misalnya, “Warna-warna yang kamu pilih di gambar ini membuatnya terlihat ceria.” Hal ini membantu anak memahami nilai dari tindakannya.


3. Dorong Refleksi Diri: Tanyakan, “Bagaimana perasaanmu setelah menyelesaikannya?” agar anak belajar menilai dirinya sendiri tanpa selalu menunggu validasi.


4. Berikan Dukungan Konsisten, Bukan Sekadar Pujian: Tunjukkan bahwa kita selalu ada untuk mendukung mereka—baik saat berhasil maupun gagal.


Itulah beberapa informasi yang telah dirangkum seputar tanda-tanda anak yang kecanduan pujian atau haus akan validasi setiap saat. Semoga bermanfaat, ya!



Sumber: fimela.com




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com