30 Wartawan di Jambi Ikuti Pelatihan dari Balai Bahasa Provinsi Jambi
BICARA PENDIDIKAN - Sebanyak 30 wartawan dari berbagai organisasi pers di Provinsi Jambi mengikuti pelatihan peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Jambi.
Kegiatan ini berlangsung di Grand Hotel, Kota Jambi, pada Selasa–Rabu, 17–18 Juni 2025.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, khususnya dalam praktik jurnalistik.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program Balai Bahasa yang bertujuan memperkuat penguasaan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi,” ujar Sarwono, S.Pd., selaku ketua panitia kegiatan dalam sambutannya.
Dikatakan Sarwono, wartawan memiliki peran penting dalam menjaga kualitas bahasa Indonesia di ruang publik.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para jurnalis dapat menerapkan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah dalam setiap karya jurnalistik, baik dalam pemberitaan maupun komunikasi sehari-hari,” tuturnya.
Selanjutnya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi, Drs. Muhammad Muis, dalam sambutannya menekankan pentingnya akurasi dan keterbacaan dalam penulisan berita.
Ia juga menyinggung tentang peran bahasa dalam membentuk persepsi publik.
“Seorang wartawan tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga membentuk cara pandang masyarakat melalui bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi wartawan memahami struktur bahasa Indonesia,” ujar Muis.
Ia menambahkan, kemampuan bahasa tidak hanya sebatas menulis berita, tetapi juga menentukan bagaimana sebuah informasi bisa menarik untuk pembaca.
“Berita bukan hanya soal fakta, tapi bagaimana fakta itu dikemas menjadi menarik. Seperti kata Bung Karno, ‘Kalau anjing menggigit orang, itu bukan berita. Tapi kalau orang menggigit anjing, itulah berita’. Maka, konteks dan penyajian sangat menentukan nilai berita,” jelas Muis.
Selain itu, Muis juga menyampaikan tentang ketidaksesuaian antara judul dan isi berita yang masih sering terjadi di berbagai media.
“Kita harus mampu menyusun judul yang relevan dan menarik tanpa kehilangan esensi berita. Judul yang menggiring atau menyesatkan justru akan merusak kepercayaan publik,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga membuka ruang diskusi dan sesi tanya jawab kepada pemateri terkait kendala bahasa yang sering dihadapi dalam penulisan karya jurnalistik.
Sumber: bitnews.id
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom