Israel Bombardir Gedung Kemenlu Iran, Pejabat hingga Sipil Jadi Korban
BICARA INTERNASIONAL - Konflik Iran-Israel kembali memanas ke level yang mengkhawatirkan. Kali ini, Israel menyerang gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran di jantung ibu kota Teheran, Minggu (15/6/2025) malam.
Serangan tersebut disebut oleh pemerintah Iran sebagai serangan brutal yang disengaja terhadap simbol diplomasi negara.
Konfirmasi resmi datang dari Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh melalui unggahannya di platform media sosial X.
“Rezim kriminal Israel melancarkan serangan yang disengaja dan kejam terhadap salah satu gedung Kementerian Luar Negeri Iran, yang terletak tepat di seberang Institut Studi Politik dan Internasional,” tulis Khatibzadeh.
Warga Sipil dan Pejabat Terluka
Dalam serangan yang dilakukan secara presisi ke kawasan diplomatik tersebut, beberapa warga sipil dilaporkan menjadi korban, termasuk sejumlah staf kementerian yang berada di dalam gedung saat ledakan terjadi. Beberapa rekan dekat Khatibzadeh sendiri juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Khatibzadeh tidak ragu menyebut aksi ini sebagai kejahatan perang, dan bagian dari kampanye agresi sistematis Israel terhadap Iran.
“Ini adalah kejahatan perang yang sangat jelas, bagian dari agresi sistematis rezim Israel terhadap kedaulatan dan rakyat kami,” tegasnya.
Eskalasi Serangan
Serangan ke gedung kementerian ini merupakan lanjutan dari gelombang serangan Israel yang dimulai sejak Jumat (13/6/2025). Israel menargetkan berbagai lokasi strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang langsung dibalas Iran dengan serangan rudal ke wilayah Israel.
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Iran, sebanyak 128 orang tewas dan lebih dari 900 orang terluka akibat serangan Israel sejak Jumat. Sementara itu, otoritas Israel mencatat 13 korban jiwa dan lebih dari 370 orang luka-luka akibat serangan balasan Iran.
Serangan terhadap kementerian luar negeri Iran ini dinilai sebagai pukulan berat terhadap upaya diplomatik dan menjadi sinyal berbahaya bahwa konflik telah menargetkan pusat-pusat kebijakan luar negeri.
Sumber: beritasatu.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom