Tuesday, July 1, 2025

Siswa Hebat Bukan Dilahirkan, Tapi di Bentuk


Oleh: Yusra Ikramullah*


Setiap siswa yang duduk di bangku sekolah membawa cerita, potensi, dan harapan yang berbeda. Mereka datang dari berbagai latar belakang dengan kepribadian dan cara berpikir yang unik. Dalam ruang kelas yang sama, duduk anak-anak yang mungkin gemar berhitung, ada pula yang senang bercerita, menggambar, atau lebih nyaman menyimak dalam diam. Dunia pendidikan bukanlah tempat untuk menyeragamkan mereka, melainkan wadah untuk mengenali dan menumbuhkan potensi setiap individu.


Sering kali kita terjebak dalam paradigma lama bahwa siswa yang hebat adalah mereka yang selalu mendapat nilai tertinggi di kelas. Namun kenyataannya, prestasi akademik hanyalah salah satu bentuk kecerdasan. Ada begitu banyak kecerdasan lain yang tak kalah penting yaitu kecerdasan emosional, kreativitas, komunikasi, kepemimpinan dan empati. Siswa yang suka menolong temannya, yang berani tampil berbicara di depan kelas, atau yang tekun menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri mereka semua juga adalah siswa hebat.


Pendidikan yang baik seharusnya berangkat dari pemahaman bahwa anak-anak tidak hanya datang ke sekolah untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga untuk belajar menjadi manusia seutuhnya. Mereka belajar berinteraksi, mengenali emosi, mengatasi kegagalan, serta membangun mimpi dan harapan. Guru sebagai tokoh utama di ruang kelas, bukan hanya penyampaikan materi, tetapi juga pembimbing dan teladan. Seorang guru yang mampu mendengarkan, memahami dan mengarahkan siswa sesuai dengan potensinya adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup seorang anak.


Banyak siswa yang sebenarnya menyimpan rasa ingin tahu yang besar, tetapi karena pendekatan belajar yang monoton dan menekan, rasa itu perlahan memudar. Padahal anak-anak pada dasarnya adalah pembelajar alami. Mereka suka bereksplorasi, bertanya, mencoba, dan berimajinasi. Tantangan bagi pendidik saat ini adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa untuk terus penasaran dan berani mencoba hal baru. Dengan begitu semua potensi yang dimiliki siswa dapat dimaksimalkan.


Di tengah pesatnya perkembangan teknologi siswa juga kini hidup dalam arus informasi yang begitu deras. Mereka terpapar oleh media sosial, video hiburan, dan berbagai aplikasi digital setiap hari. Hal ini bisa menjadi hambatan, tetapi juga dapat menjadi sebuah peluang. Ketika digunakan dengan bijak teknologi harusnya dapat menjadi alat belajar yang sangat efektif. Aplikasi edukatif, video pembelajaran interaktif pada platform daring bisa membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Namun semua hal itu tetap membutuhkan bimbingan dari seorang guru. Siswa perlu diajarkan untuk cermat memilih informasi dan kritis terhadap apa yang mereka lihat dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.


Salah satu hal yang paling mendasar dan sangat penting dalam membentuk siswa yang hebat adalah lingkungan yang positif. Sekolah yang penuh kasih sayang, bebas dari perundungan dan saling mendukung akan membentuk karakter anak yang kuat dan penuh empati. Begitu pula dengan lingkungan rumah yang baik akan membentuk anak menjadi baik pula. Ketika anak merasa diterima dan didukung oleh orang tua, ia mampu tumbuh dengan rasa aman dan percaya diri yang tinggi. Dukungan emosional tersebut lebih berdampak besar daripada sekadar dorongan akademik tanpa emosional dan dorongan lingkungan sekitar yang membentuknya.


Membangun siswa yang hebat bukanlah tentang membuat mereka menjadi juara di segala hal melainkan membekali mereka agar mampu menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. Ini merupakan suatu proses panjang yang membutuhkan kesabaran, perhatian dan kerja sama dari semua pihak  baik oleh guru, orang tua, sekolah, dan masyarakat. Setiap anak adalah benih yang bisa tumbuh menjadi pohon yang kuat jika dirawat dengan cinta, kepercayaan, dan bimbingan yang tepat. Proses pembentukan itu memerlukan waktu dan kesabaran yang besar. Tidak ada hasil besar dengan proses yang kecil. Sayangnya tidak banyak yang melihat proses adalah kunci utama keberhasilan membentuk siswa dengan masa depan gemilang.


*Mahasiswa PGMI, UIN Sulthah Thaha Saifuddin Jambi



Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com