Sunday, August 24, 2025

'LANA' Film Karya Anak Muda Jambi: Kampanye Perlindungan Anak


BICARA FILM
– Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, memberikan dukungan penuh terhadap proses produksi film lokal berjudul “LANA”.


Film ini mengangkat isu sosial yang mengkhawatirkan, yakni eksploitasi anak dan pengamen cilik yang kerap terlihat di berbagai destinasi wisata di Kota Jambi.


Dukungan ini disampaikan saat Diza menghadiri acara doa bersama dan syukuran awal produksi film “LANA” pada Minggu, 24 Agustus 2025. Proses syuting dijadwalkan dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025.


Selain wakil wali kota Jambi, tampak juga hadir dalam momen tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi: Mariani Yanti, SP, MDM, Ph.D, tim produksi, para pemeran dan pendukung acara, serta warga sekitar lokasi syuting film Lana.


Diproduksi oleh CV Kreasi Event Nusantara Indonesia, film “LANA” menggandeng puluhan talenta lokal serta melibatkan warga sekitar dan unsur pemerintah daerah.


“Film ini sangat penting sebagai bentuk edukasi masyarakat. Isu eksploitasi anak di ruang publik harus menjadi perhatian bersama, dan media film adalah salah satu cara efektif untuk menyuarakan itu,” ungkap Wawako Diza.




Sinopsis dan Pesan Sosial Film “LANA”


Film ini berkisah tentang Lana, seorang remaja yang baru lulus sekolah dan tengah mencari jati diri. Ia tinggal bersama keluarganya: ayahnya Rudi, seorang Ketua RT baru, ibunya Bu Lesti, adik perempuannya Nadya, serta pamannya Al Fatih, seorang jurnalis di RAMS TV.


Perjalanan Lana dan pamannya membawa mereka pada kenyataan pahit: banyak anak-anak yang dipaksa mengamen dan mengemis di lokasi wisata seperti Tugu Keris Siginjai, Danau Sipin, dan Hutan Kota Jambi.


Sebagian dari mereka menjadi korban eksploitasi oleh orang tua atau preman. Film ini menyampaikan kritik sosial melalui beberapa pesan moral utama:


Pentingnya menjaga keluarga dan lingkungan sekitar

Ajakan untuk tidak memberi uang kepada pengamen dan pengemis anak

Kritik terhadap praktik judi online dan buang sampah sembarangan

Seruan untuk melindungi anak dari segala bentuk eksploitasi

Meski bersifat fiktif, cerita film “LANA” berdasarkan fenomena nyata yang terjadi di Kota Jambi, menjadikannya sangat relevan secara sosial dan kultural.




Keindahan Wisata Jambi Jadi Latar Film


Film ini juga menampilkan berbagai potensi wisata Kota Jambi. Tugu Keris Siginjai, Danau Sipin, dan Hutan Kota menjadi latar cerita yang memperlihatkan keindahan dan dinamika kehidupan masyarakat kota.


Selain menjadi media edukasi, “LANA” juga diharapkan mendorong kesadaran publik dan mempromosikan pariwisata ramah anak di Jambi.


Detail Produksi Film “LANA”


Produksi: CV Kreasi Event Nusantara Indonesia

Direktur: Ardyan Eka Saputra

Produser & Penulis Naskah: Reza Fender Rizky

Sutradara: Dicky dan Ipank

Pembina Talent: Hendry Nursal & SBF

Videografer: Tim Angga

Jumlah Talent: Sekitar 30 orang (warga lokal dan OPD)

Durasi: 60–70 menit

Format: Movie

Subtitle: Bahasa Indonesia / Melayu Jambi




Wali Kota Jambi, Maulana, dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha memberikan dukungan penuh, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap karya seni yang mengedukasi dan menyuarakan realita sosial.


Film “LANA” diharapkan mampu membuka mata publik terhadap kondisi anak-anak jalanan dan menjadi media kampanye perlindungan anak yang efektif di tengah masyarakat.(*/)



Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com