Wednesday, August 27, 2025

Warsi dan Wartawan Jambi Direncanakan Pameran Foto dalam 'Jambi Cultural Festival 2025'


BICARA SENI -
Berbagai genre seni salah satunya pameran dapat disaksikan dalam Jambi Cultural Festival (JCF) 2025 bertema 'Suku Pedalaman Harmoni Alam' pada 26-28 September 2025 di Gedung Teater Arena, Taman Budaya Jambi.


Selain karya tari dari 4 Koreografer berbakat di pulau Sumatera, asal provinsi Aceh, Sumatera Barat, Jambi dan Lampung, secara garis besar JCF 2025: Perfoming art kolaborasi multidisipliner dan ⁠pameran foto.


Saat seremonial pembukaan, hadir musik etnik dalam balutan DJ (disc jockey), lalu tokoh teater Jambi Didin siroz bersama Nata sampaikan narasi kerusakan hutan, Pemutaran film suku anak dalam, Pameran gelang sebalik sumpah suku anak dalam, Pameran foto-lukisan karya suku anak dalam, dan lainnya.


Untuk pameran foto direncanakan akan hadir Irma Tambunan, wartawan senior di Jambi yang selama ini konsen bicara lingkungan, budaya, masyarakat adat dan suku anak dalam. 


Lalu Komunitas Konservasi Indonesia WARSI​​ KKI Warsi adalah sebuah Lembaga non profit yang melakukan kegiatan pendampingan masyarakat di dalam dan sekitar hutan Wilayah kegiatannya meliputi Sumatera, Kalimantan dan Papua.


Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI didirikan pertama kali sebagai lembaga jaringan dengan nama Yayasan Warsi (Warung Informasi Konservasi) pada bulan Desember 1991. 


"Pameran foto di Galery Lobby Taman Budaya Jambi, Kami merencanakan ada Warsi dan Irma tambunan, namun untuk karyanya kami masih menunggu jawaban surat," Ungkap IcaLago selaku Manager Produksi JCF 2025 kepada bicarajambi.com (Rabu, 27/08/2025).


IcaLago selaku Manager Produksi, sebelumnya menjelaskan Adapun misi dari Asosiasi koreografer muda Jambi menghadirkan karya seni berkualitas yang tidak hanya memukau, tetapi juga menginspirasi dan memajukan identitas budaya lokal.


"Kami bercita-cita menjadi wadah utama pengembangan seni dan budaya di Jambi, menciptakan ekosistem seni yang mapan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Tujuan kami adalah melahirkan karya seni berkualitas yang tidak hanya memukau, tetapi juga menginspirasi dan memajukan identitas budaya lokal," Terang IcaLago.


Dalam pemaparannya, Asosiasi koreografer muda Jambi berkomitmen membangun sinergi seniman lintas disiplin, juga fokus pada isu lingkungan dan pengembangan bakat lokal.


"Kami berkomitmen membangun sinergi seniman Lintas disiplin, koreografer profesional, produser, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem seni yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan fokus pada isu lingkungan dan pengembangan bakat lokal, kami menyediakan program pelatihan, ruang kreatif, dan sumber daya untuk mendukung pertumbuhan seniman muda," Beber IcaLago kepada bicarajambi.com (Selasa, 19/08/2025).


Tim kerja JCF 2025, Selain IcaLago selaku Manager produksi, Mugi Ari Saputra selaku Direktur Festival, Sedangkan Mentor karya: Wulanjani dan Raflesia, pengawas: Herman, sekretaris: Zihan, Bendahara: Monic, dan Konsultan: Dr. Sri Purnama Syam, S. St., M. Sn (Kepala Taman Budaya Jambi).


Ini kali kedua Jambi Cultural Festival dilaksanakan, Tahun 2024 JCF merespon isu sosial yang sedag terjadi di provinsi Jambi. Masalah social di masyarakat mencakup berbagai isu yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti kemiskinan, Pendidikan, dan Kesehatan. 


JCF 2025 Kegiatan yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi. (*/HN)





Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com