Sunday, December 22, 2024

Hendry Nursal: Menulis Berita Itu Mudah, Menjadi Wartawan Itu Sulit


BICARA PENDIDIKAN
- Bagi seseorang yang menekuni profesi sebagai wartawan tentunya tidak kesulitan dalam meramu kata hingga menjadi tulisan yang disajikan berupa informasi kepada masyarakat.


Informasi tersebut terdiri dari kerangka berita yang memperhatikan unsur 5W+1H adalah berita yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa), How (bagaimana).


Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berita akan memberikan gambaran yang lengkap dan detail tentang peristiwa yang sedang terjadi. 


Selain memperhatikan unsur 5W+1H, berita yang baik juga harus mencantumkan sumber informasi yang digunakan, termasuk kutipan narasumber yang relevan dan data atau statistik yang menguatkan fakta yang disampaikan. 


Lalu, tidak hanya 5W+1H untuk menulis berita yang baik dan benar dapat mengikuti langkah-langkah berikut:


1. Menemukan topik: Tentukan peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan berita. 

2. Mengumpulkan informasi: Kumpulkan informasi yang relevan dengan berita. 

3. Mencatat hal-hal penting: Catat hal-hal penting yang berkaitan dengan berita.  

4. Menulis lead berita: Tulis lead berita yang menarik, namun tidak terlalu panjang. 

5. Menulis isi berita: Susun berita dengan struktur piramida terbalik, yaitu informasi paling penting di awal, diikuti oleh detail tambahan. 

6. Menyunting berita: Setelah selesai menulis, baca kembali untuk memperbaiki kesalahan dan memastikan alur berita mengalir dengan baik





Mempelajari langkah-langkah diatas, dibantu lagi oleh perkembangan teknologi yang memudahkan mencari refereni, tentunya siapa saja bisa melakukannya dan membuat berita yang dikenal dengan sebutan karya Jurnalistik.


"Menulis beritanya ya mudah jika anda mempelajari langkah-langkahnya, masalah meramu kata-kata dalam perjalanan waktu akan piawai dan mahir oleh pengalamannya. Namun untuk menjadi wartawan tidaklah mudah, sulit," Ungkap Hendry Nursal.


Hendry Nursal ialah Pemimpin redaksi di tiga media online/siber yang bermarkas di provinsi Jambi, selain berada di beberapa organisasi, dia juga tercatat mengembemban tugas selaku Publicity Ambassador of HWPL South Korea.


Kesulitan menjadi wartawan itu dalam pemaparan Hendry Nursal saat memberikan materi di pelatihan jurnalistik tingkat dasar (PJTD) ke-XIX Lembaga pers mahasiswa Patriotik universitas Batanghari, dengan tema "Mengasah Pena, Menempa pikiran Bersama pers mahasiswa patriotik" di ruang Fakultas Hukum Universitas Batanghari (Minggu, 22/12/2024).


"Saya menyebut ‘Rasa’ dalam berita, ini menjadi bagian penting perjalanan karir selama menggeluti profesi sebagai wartawan. Sebuah berita tidak bisa mengesampingkan rasa, ya terdengar Melankolis, apa itu? Tidak hanya bicara logika tetapi juga Melibatkan hati dan perasaan," Tuturnya.


"Walaupun kita punya data, memiliki sumber dan fakta yang jelas. Namun wajib verifikasi data dan fakta itu, dan paling penting ialah konfirmasi," Tambahnya menjelaskan.





Hendry Nursal memberikan materi berupa Teknik dan praktik penulisan, hingga evaluasi hasil tulisan dari peserta yang merupakan calon anggota dari Lembaga pers mahasiswa Patriotik universitas Batanghari.


Menariknya, peserta diminta menulis berita dengan cara memberikan dua peristiwa kepada peserta yaitu Kebakaran sebuah rumah warga dan kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur.


"Saya periksa beberapa saja, tapi saya akan ulas terkait dua peristiwa tersebut. Sebab terkadang ada hal yang kurang tepat misalkan terkait pertanyaan kepada korban kebakaran, apa harapan ibu atau bapak? apakah salah pertanyaan itu? kurang tepat tentunya, lebih baik tanyakan apa pesannya pada pemerintah atau yang lain. Kalau ditanya harapan? pastinya dia ingin rumahnya Kembali," Beber Hendry.


"Kalau pelecehan lebih sensitif lagi dan harus hati-hati, jangan sampai pertanyaan kita melukai, jangan sampai kita turut merobohkan psikologisnya. Kalau kita tidak jeli menempatkan kata, maka kita akan melecehkannya kembali secara berulang-ulang. Itulah yang saya katakan diawal menulis berita itu mudah, menjadi wartawan itu sulit," Sambungnya.




Dari rasa kata Hendry, seorang wartawan harus bisa membayangkan adanya efek yang akan ditimbulkan oleh pemberitaan.


"Menurut saya, wartawan itu pada dasarnya hanyalah menyampaikan, bukan menghakimi. Wartawan harus bisa berada dalam dua posisi jangan berat sebelah, jangan menggunakan logika saja! ingat kita manusia yang memiliki rasa. Tetapi rasa jangan dijadikan alasan ataupun tameng," Ungkap Hendry Nursal.


"Maka dari pengalaman saya, ada begitu banyak fakta yang tidak saya ungkap ke publik karena bisa menyebabkan konflik lebih besar. Bukan saya menyembunyikan suatu kejahatan? sudah ada yang memiliki tugas untuk itu. Sekali lagi kita hanya menyampaikan bukan menghakimi," Tutupnya. (*/HN)






Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram