Monday, January 27, 2025

Penyebab Speech Delay pada Anak


BICARA PENDIDIKAN
- istilah speech delay? Istilah ini sudah tidak asing lagi di kalangan orangtua, karena fenomena speech delay sering terjadi pada anak-anak. Sesuai dengan namanya, speech delay berarti keterlambatan bicara. Jika ucapan seorang anak tidak dapat dipahami atau ditandai dengan kesalahan bunyi bicara, besar kemungkinan mereka didiagnosis mengalami keterlambatan bicara.


Berdasarkan penelitian yang banyak dilakukan oleh pakar, speech delay cukup banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia ketika usia dini. Lantas, apa faktor yang menyebabkan speech delay pada anak?


Penyebab speech delay pada anak disebabkan oleh beberapa hal. Mari simak penjelasannya! 


Anggota keluarga yang memiliki gangguan komunikasi


Faktor ini sangat berkaitan dengan anak yang akan mengalami speech delay. Satu anggota keluarga dekat, baik itu orangtua maupun saudara kandung, yang memiliki gangguan komunikasi/gangguan bicara (seperti gagap, kosakata tidak jelas) dapat berpengaruh terhadap perkembangan bicara seorang anak. 


Gangguan pendengaran


Ucapan/suara berkaitan dengan indra pendengaran. Masalah kesehatan, terutama kesehatan pendengaran, tentu menjadi salah satu penyebab seorang anak mengalami speech delay. Apabila anak tidak mampu atau mengalami kendala dalam mendengar suara, hal ini menjadi penyebab anak kesulitan memproduksi kata-kata karena ia memiliki kendala dalam mendengarkan suaranya sendiri. 


Gangguan motorik oral


Banyak anak dengan keterlambatan bicara memiliki masalah motorik oral. Masalah ini terjadi ketika terdapat masalah di area otak yang bertanggung jawab untuk berbicara. Hal ini menyebabkan anak kesulitan mengoordinasikan bibir, lidah, dan rahang untuk membuat bunyi bicara. Besar kemungkinan, hal ini akan merambat ke masalah lain, seperti GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada anak. 


Penggunaan perangkat elektronik yang massif


Anak yang lebih banyak menonton layar perangkat elektronik sejak kecil akan berpotensi mengalami speech delay lebih tinggi dibandingkan anak dengan screentime lebih sedikit. Perangkat elektronik yang dimaksud mencakup televisi, tablet, serta gawai. Penggunaan perangkat elektronik yang berlebih dapat menyebabkan kurangnya stimulasi pada area otak tertentu yang berkaitan dengan sensori dan pengenalan kata, serta kemampuan motorik bicara.


Sumber: fimela.com




Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com