Ledakan Amunisi Garut Tewaskan 13 Orang, Ini Deretan Insiden Serupa
BICARA PERISTIWA - Ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, menggemparkan publik setelah insiden tragis itu menewaskan 13 orang, termasuk dua anggota TNI dan sejumlah warga sipil.
Kejadian ini berlangsung pada Senin (12/5/2025), sekitar pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, saat proses pemusnahan amunisi tidak layak pakai.
Menurut saksi mata bernama Asep, ledakan begitu dahsyat hingga menyebabkan korban jiwa di sekitar lokasi. Proses penyisiran masih terus dilakukan oleh aparat TNI dan kepolisian guna memastikan tidak ada amunisi aktif yang tersisa.
Peristiwa ledakan amunisi di Garut ini menambah deretan panjang insiden terkait bahan peledak di tanah air yang pernah menimbulkan kerugian besar dan mengancam keselamatan masyarakat.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut merupakan tiga kasus ledakan amunisi serupa yang pernah terjadi di Indonesia.
Ledakan Amunisi Serupa di Indonesia
1. Tragedi Gudang Peluru KKO 1984 di Cilandak
Salah satu insiden paling besar terjadi pada 29 Oktober 1984 di gudang peluru milik Korps Marinir Angkatan Laut di Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan.
Ledakan tersebut sangat dahsyat hingga memicu peluru beterbangan ke berbagai arah dan menyebabkan kebakaran besar. Warga sekitar panik, ratusan orang mengungsi, dan korban luka dirawat di berbagai rumah sakit.
Bahkan peluru sempat ditemukan hingga ke Condet, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari lokasi.
2. Ledakan Gudang Kopaska di Tanjung Priok 2014
Ledakan amunisi juga pernah terjadi pada 5 Maret 2014 di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Gudang milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL itu meledak pada pukul 10.30 WIB dan menyebabkan satu orang tewas serta 87 orang lainnya luka-luka, mayoritas adalah prajurit.
Walau daya ledaknya tidak sebesar insiden 1984, lokasi yang berada di pulau terisolasi menjadikan peristiwa ini tetap mencemaskan.
3. Ledakan Amunisi Ciangsana 2024
Pada 30 Maret 2024, Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, meledak sekitar pukul 18.05 WIB. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Menurut Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Mohammad Hasan, ledakan dipicu oleh peluru yang sudah kedaluwarsa dan telah dikembalikan untuk dimusnahkan. Gudang yang meledak disebut menyimpan lebih dari 160.000 jenis amunisi.
Pentingnya Penanganan Amunisi
Peristiwa ledakan amunisi di Garut menunjukkan betapa pentingnya prosedur keamanan dalam menangani bahan peledak usang. Kesalahan teknis atau kelalaian sedikit saja bisa berujung pada bencana besar yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga mengorbankan nyawa masyarakat sipil yang tak bersalah.
Koordinasi lintas lembaga dan peningkatan prosedur keamanan mutlak diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang. Evaluasi berkala terhadap tempat penyimpanan dan pemusnahan amunisi harus menjadi prioritas, terutama dalam wilayah yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Ledakan amunisi di Garut menjadi pengingat bahwa penanganan bahan peledak tidak boleh disepelekan. Sejumlah peristiwa sebelumnya, seperti ledakan di Cilandak, Tanjung Priok, dan Ciangsana, juga menunjukkan dampak besar yang bisa ditimbulkan.
Sumber: beritasatu.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom