Friday, October 3, 2025

Lintas Generasi dan Genre Seni Hiasi Pembukaan Jambi Cultural Festival 2025


BICARA PANGGUNG
- Jambi Cultural Festival (JCF) 2025 bertema 'Suku Pedalaman Harmoni Alam' resmi dimulai (Jum'at, 3/10/2025) dan akan berlangsung hingga 5 Oktober 2025 di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi.


Malam pembukaan, penonton disuguhkan pergelaran seni sejak dari pintu masuk, yang menggambarkan kondisi hutan. Lalu memasuki Galery Lobby Taman Budaya Jambi dari suasana hingga aromanya, sangat kental dengan hutan.


Di Galery Lobby Taman Budaya Jambi, tersaji pameran lukisan dan foto-foto berkenaan lingkungan baik itu hutan, Suku Anak Dalam dari Komunitas Konservasi Indonesia WARSI​​ KKI Warsi dan Irma Tambunan, wartawan senior di Jambi yang selama ini konsen bicara lingkungan, budaya, masyarakat adat serta suku anak dalam. 






Pengunjung terlihat sangat antusias menikmati karya-karya luar biasa dan sangat menggugah kecintaan akan lingkungan.


"Sebagai Direktur Festival Jambi Cultural Festival tahun 2025, saya dengan bangga mempersembahkan sebuah kegiatan yang tidak hanya merayakan kekayaan budaya dan alam Indonesia, tetapi juga mengajak kita semua untuk merenungkan hubungan kita dengan lingkungan," Tutur Mugi Ari Saputra, dalam kata sambutannya.


Isu lingkungan sangat penting dalam era di mana deforestasi, kebakaran hutan, dan pencemaran sungai semakin mengancam ekosistem, festival ini hadir sebagai wadah untuk menyatukan suara-suara dari suku pedalaman, seniman, dan masyarakat luas. 


"Melalui seni, budaya, dan kolaborasi, kita berupaya menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai. Kami mengundang Taman Budaya Jambi, Komunitas seni, LSM Lingkungan, perusahaan-perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap tanggung jawab sosial untuk turut serta dalam gerakan penting ini. Dengan menjadi bagian dari festival ini, Anda tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan dan budaya, tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai pelopor dalam pembangunan berkelanjutan," Papar Mugi.


"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Taman Budaya Jambi, dan untuk semua pihak yang mendukung, untuk semua yang terlibat hingga terlaksananya Jambi Cultural Festival 2025," Tutupnya.




Kegiatan yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi ini dilaksanakan Asosiasi koreografer Jambi, yang dimotori oleh Koreografer Jambi yaitu IcaLago selaku Manager Produksi.


Terpisah, IcaLago menjelaskan Adapun misi dari Asosiasi koreografer muda Jambi menghadirkan karya seni berkualitas yang tidak hanya memukau, tetapi juga menginspirasi dan memajukan identitas budaya lokal.


"Kami bercita-cita menjadi wadah utama pengembangan seni dan budaya di Jambi, menciptakan ekosistem seni yang mapan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Tujuan kami adalah melahirkan karya seni berkualitas yang tidak hanya memukau, tetapi juga menginspirasi dan memajukan identitas budaya lokal," Terang IcaLago.




Selain itu, kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata provinsi Jambi yang diwakili oleh Sekretaris Dinas yaitu Ida Royani.


"Kekayaan budaya harus kita rawat, kita dihidupkan dan kita wariskan bagi generasi yang akan dating. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, seniman, budayawan, serta semua pihak yang telah mewujudkan terlaksananya acara ini," Ungkapnya saat menyampaikan kata sambutan.


"Semoga Jambi Cultural Festival menjadi wadah inspirasi, kolaborasi dan sekaligus penguatan identitas budaya kita dikancah nasional maupun internasional. Tahun ini terasa istimewa karena koreografer berasal dari 4 provinsi, semoga tidak hanya ajang pertunjukan seni, tetapi ruang perjumpaan dan refleksasi untuk diri kita. Saya ucapkan selamat mengikuti rangkaian Jambi Cultural Festival dan menumbuhkan kecintaan kita terhadap kebudayaan serta lingkungan alam kita," Pungkasnya sembari membuka secara resmi Jambi Cultural Festival 2025.








Selanjutnya pengunjung Jambi Cultural Festival 2025 disajikan penampilan Narasi kerusakan hutan oleh Nata dan Salah satu tokoh teater Jambi yaitu Didin Siroz. Lalu musik dari Amerta, Sanggar tari Gawe Gadis, Sanggar tari Selingkung Bumi, dan pemutaran film. 


Sedangkan pada 4 dan 5 Oktober 2025 akan disajikan pergelaran karya 4 Koreografer berbakat di pulau Sumatera, yaitu provinsi Aceh, Sumatera Barat, Jambi dan Lampung, 


Tim kerja JCF 2025, IcaLago selaku Manager produksi, Mugi Ari Saputra selaku Direktur Festival, Sedangkan Mentor karya: Wulanjani dan Raflesia, pengawas: Herman, sekretaris: Zihan, Bendahara: Monic, dan Konsultan: Dr. Sri Purnama Syam, S. St., M. Sn (Kepala Taman Budaya Jambi). (*/HN)






Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com