Saturday, July 19, 2025

Kenapa Kucing Suka Tidur Miring ke Kiri?


BICARA LINGKUNGAN - 
Coba perhatikan cara tidur kucing. Kebanyakan dari mereka, mungkin sama dengan hasil pengamatan sekelompok ilmuwan internasional ini. Kucing rumah (Felis silvestris catus) lebih suka tidur dengan sisi kiri berada di bawah. Apa penjelasan dari kebiasaan unik hewan ini?

Ilmu pengetahuan telah mengungkapkan baik vertebrata maupun invertabrata memiliki pembagian fungsi otak kiri dan kanan yang asimetris atau tidak sama. Fenomena ini dikenal dengan istilah lateralisasi otak. Masing-masing belahan otak memiliki pekerjaan berbeda. Baik dalam hal memproses informasi sensorik, mengatur respon motorik, atau bereaksi terhadap lingkungan.

Fenomena lateralisasi ini tidak hanya terjadi pada aktivitas otak yang kompleks, tetapi juga nampak dalam perilaku sehari-hari hewan. Misalnya, hewan peliharaan seperti kucing atau anjing akan memperlihatkan preferensi kaki mana yang lebih disukai saat menjangkau makanan. Tapi soal tidur?

Kucing yang lebih suka tidur dengan sisi kiri berada di bawah. Foto: Unsplash/Clarisse Gomes/Free to use

 

Ilmuwan dari Italia, Jerman, Swiss, Kanada, dan Turki yang berjumlah 13 orang menjelaskannya di jurnal Current Biology, Juni 2025. Kucing ternyata lebih suka tidur miring ke kiri. Menariknya, ini berhubungan dengan strategi kucing bertahan hidup.

Menurut para peneliti tersebut, ketika seekor hewan termasuk kucing mengkhususkan penggunaan satu sisi tubuh, maka belahan otak yang mengontrol sisi itu akan mengalami proses pembelajaran motorik dan sensorik yang terus berlangsung sepanjang hidupnya.

“Dengan demikian, akan meningkatkan kecepatan pemrosesan dan ketangkasan motorik, mempercepat waktu reaksi, dan meningkatkan kemampuan memindai,” tulis Sevim Isparta, mewakili rekan-rekan peneliti. Dia berasal dari jurusan Kedokteran Hewan, Universitas Bari Aldo Moro, Italia.

Selain itu, dengan memiliki dua belahan otak yang saling melengkapi dan terspesialisasi, saraf bekerja secara paralel. Pembagian tugas bisa mengurangi pengulangan kognitif, kerja tambahan yang tak perlu.

“Asimetri dalam perilaku dapat memiliki keuntungan karena kedua belahan otak berspesialisasi dalam tugas berbeda,” Onur Gunturkun menambahkan. Dia ahli neurosains kognitif dari Universitas Bochum, Jerman, anggota tim peneliti.

Kucing oren. Foto: Alexas_Fotos/Pixabay

 

Mekanisme siaga

Bagi hewan, waktu tidur adalah periode paling rentan. Musuh bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Terlebih, jika binatang itu memasuki fase tertidur lelap. Waktu tidur menjadi penentu hidup dan mati.

Kucing domestik memiliki kebiasaan tidur 12-16 jam sehari, lebih dari separuh hidupnya yang sesungguhnya masuk ke kondisi paling rentan. Untuk mengurangi risiko atau gangguan predator, kucing tahu caranya. Dia akan tidur di tempat tinggi dan tersembunyi, ungkap artikel itu.

Dari ketinggian ini, kucing bisa tetap mengawasi dari atas dan memantau lingkungan. Kucing juga bisa tidur lebih nyaman dan tenang. Namun, mereka juga lebih suka tidur miring ke kiri. Dari kebiasaan unik ini para peneliti membuat hipotesa, tidur dengan posisi miring ke kiri akan meningkatkan peluang mendeteksi predator dengan cepat.

Untuk membuktikannya, mereka menganalisis 408 video kucing tidur yang tersedia di YouTube. Dari data yang terkumpul, dua pertiga kucing-kucing itu memang tidur miring ke kiri.

Artikel itu menjelaskan, belahan otak kanan punya keunggulan dalam memproses rangsangan terkait ancaman. Hal ini memberikan keuntungan pada bidang visual kiri untuk bereaksi terhadap predator yang datang dari arah kiri.

Temuan ini sejalan dengan riset sebelumnya tentang pembagian tugas belahan otak kanan dan kiri pada mamalia. Mengutip penelitian itu, belahan kanan diketahui dominan untuk memproses ancaman. Pada sebagian besar spesies, hewan bereaksi lebih cepat saat predator mendekat dari sisi kiri. Belahan kanan juga dominan dalam hal kemampuan spasial dan rasa takut diproses di bagian ini sebagai respons terhadap ancaman.

Keuntungan lainnya, posisi tidur miring ke kiri memberikan pandangan lebih baik terhadap objek yang mendekat dari bawah atau sama tingginya. Ini memberi kesempatan belahan otak kanan merespons cepat untuk menyerang, bertahan, atau menghindar.

Jenis-jenis kucing besar yang hidup di Bumi. Ilustrasi: Hidayaturohman/Mongabay Indonesia

 

Kesejahteraan hewan

Pada umumnya vertebrata merespon secara negatif terhadap rangsangan di sisi kiri mereka, ungkap sebuah artikel yang terbit di jurnal Frontiers in Veterinary Science, 2023. Itu berarti belahan otak kanan dominan bekerja. Misalnya, kuda lebih takut pada seseorang yang membuka payung saat mendekat dari sisi kiri. Anjing akan merespons lebih kuat saat disajikan gambar menakutkan di sisi kiri dibanding kanan. Sementara pada kucing, belahan otak kanannya aktif saat mendengar gonggongan anjing.

Temuan lain, hewan yang punya preferensi anggota tubuh tertentu bisa digunakan sebagai alat ukur kemampuan hewan itu mengolah rangsangan dari luar. Misalnya, anjing yang menggunakan kaki kanan dan kiri sama baiknya (ambilateral) cenderung bereaksi lebih kuat terhadap suara petir. Ia juga lebih agresif. Kucing yang memiliki preferensi kaki tertentu (lateral) saat diberikan mainan cenderung lebih penyayang. Sementara yang tidak punya preferensi lebih agresif.

Hewan peliharaan dengan preferensi kaki lateral juga memiliki tingkat stres lebih rendah dibanding ambilateral. Namun stres juga bisa mengubah preferensi kaki. Misalnya, kucing dengan preferensi kaki kanan yang berubah menjadi kiri.

Pada anjing, sudut kibasan ekor yang lebih besar ke kiri mencerminkan penggunaan belahan otak kanan. Perilaku itu ditunjukkan saat melihat spesies lain yang dominan sebagai respons negatif. Sementara saat melihat pemiliknya, sebagai respon positif, sudut kibasan ekor lebih besar ke kanan yang berarti menggunakan belahan otak kiri.

Memahami preferensi lateral ini memberi banyak manfaat praktis. Misalnya, jika seekor kucing cenderung menggunakan kaki kanan saat bermain, pemilik dapat meletakkan mainan atau mangkuk makanan sedikit di sisi kanan.

Perubahan pada pola lateral juga bisa menjadi sinyal awal bahwa ada yang tidak beres pada hewan peliharaan. Jika kucing yang sebelumnya dominan kaki kanan mendadak lebih sering memakai kaki kiri, bisa jadi stres, sakit, atau menderita masalah neurologis ringan.

Dalam banyak kasus, perubahan kecil seperti ini sering luput perhatian.


Sumber: mongabay.co.id



Follow bicarajambi.com
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom
Bisnis Klik Tautan Ini: PEMASANGAN IKLAN


Ikuti info terbaru bicarajambi.com di 
Channel bicarajambiDOTcom melalui
WhatsApp dan Telegram


Peringatan Penting!
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin informasi/berita/konten/artikel, namun dengan mencantumkan sumber bicarajambi.com